15 Januari 2024

Uang rusak

Yang rusak itu jasadnya

Masih gak habis pikir dengan kelakuan para pedagang (atau karyawannya) yang menolak mentah2 uang yang menurut mereka tidak layak. Ya gak papa sih, emang saya sukanya mama 🙃

Saya merenung 😶, kayaknya ada yang keliru dengan konsep uang di kepala mereka. Bukan menyalahkan yak, saya cuma menganggapnya keliru aja. Tahu bedanya kan yak? Paham kan yak?

Hmmmm… 🤔

Pasti jomblo… 🙄

Uang

Uang adalah alat untuk… 🤓

Mblo, kayaknya mayoritas orang tidak peduli definisinya apa. Bahkan definisi uang bisa ber-macam2. Kita coba runut konsep dasarnya yak. Agar yang saya maksud dengan kekeliruan di atas bisa kita temukan dimana titik permasalahannya.

Kira2 begini. Saat ada kesepakatan umum dimana nilai suatu barang jasa dipindah tempatkan pada benda yang bernama uang, maka uang secara sah menjadi benda yang nilainya sama persis dengan barang jasa yang dimaksud. Dari sini sepakat?

Lanjut... Misalnya saat ini, kerupuk dihargai 500 perak. Kira2 kerupuk yang melempem, apakah masih layak dihargai 500 perak?

Ya enggak lah… 🫠

Keabsolutan nilai uang

Secara tidak langsung, kita semua sepakat bahwa kerupuk melempem nilainya sudah menurun, atau mungkin sudah tidak bernilai lagi sebagaimana saat kerupuk masih renyah. Tapi hukum tersebut tidak berlaku di uang gaes.

Dari sisi hukum, menurut dengkul saya, nilai uang itu absolut. Karena nilai uang didasari oleh kesepakatan, bukan didasari oleh kesamaan nilai dengan barang jasa yang dimaksud. Bayangkan, beli hape cuma ditukar dengan beberapa lembar kertas bergambar & berangka? Dari sini masih sepakat?

Lanjut… Secara mendasar konsep uang memang tidak masuk akal gaes. Tapi pertimbangan para leluhur tentu dengan niat baik. Dari kesepakatan yang akhirnya melahirkan uang ini, harus kita akui segala transaksi jauh lebih mudah dilakukan.

Uang rusak?

Jika ada konsep uang rusak (turun atau hilang nilai), maka uang sebagai alat tukar seharusnya juga tidak bisa kita sepakati gaes. Sebab untuk apa menabung uang yang jelas2 bisa turun atau hilang nilainya? Memangnya uang bisa digunakan selain untuk ditukarkan barang jasa?

Tapi fakta hukumnya, apakah uang berusia 1 hari berbeda nilainya dengan uang berusia 1 tahun? Tidak kan? Dari sini sudah jelas bahwa uang rusak adalah tuduhan yang nyahat 🤬

Saya kira, ada unsur materialistik pada seorang yang percaya dengan kerusakan uang. Bagi mereka, mungkin yang dimaksud uang sah adalah yang bersih kinclong tanpa lecet, beraroma harum, bisa dipamerkan keglowingannya, mampu membuat menggelinjang saat dibelai, dsb 🥵

Memaknai uang

Dari sini mungkin bisa saya simpulkan satu hal. Memaknai uang yang sifatnya materi, untuk menjadi benar2 bermakna dan lebih luas manfaatnya, ternyata dibutuhkan pemaknaan dari sisi imateri. Jika tidak, maka yang terjadi adalah perbedaan “keyakinan” tentang uang. Uang dianggap tidak laku jika sudah kotor. Uang dianggap rusak jika tidak glowing lagi.

Padahal di sisi lain, mereka mungkin telah lama menerapkan sistem keuangan digital. Dimana semua “keyakinan” mereka tentang uang secara fisik dilucuti habis2an, entah sadar atau tidak ☕️