07 September 2025

The Drum Man Incident

Harapan penikmat musik Dream Theater

Setelah drama masuknya kembali Mike Portnoy (MP) ke Dream Theater (DT) menggantikan Mike Mangini (MM), ternyata ada drama lanjutan. Yaaaa setidaknya dalam sudut pandang saya. Yang mungkin dianggap angin lewat oleh mereka. Gak penting lah kira2.

Kamu masih gak terima dengan kembalinya MP yak? 🫠

Lha, siapa saya kok gak terima? Saya cuma penikmat lagu2nya DT, yang dapat angin segar saat MM masuk. Saat MP kembali dan menghadirkan album baru yang keren, saya pun sangat menikmati. Hanya saja saya selalu mengkhawatirkan penampilan DT saat konser. Masalahnya, drum ini gaes, drum. Core of the core-nya sebuah band, apalagi band metal semacam DT 😵‍💫

Pra Mike Mangini

Saya termasuk penikmat baru lagu2nya DT, tapi bukan berarti gak tau sama sekali gimana sepak terjang DT dari tahun 80an akhir.

Jadi, saya mulai mengenal DT versi live adalah dari konser Images and Words di Tokyo pada tahun 93. Sehingga wajar kalau permainan DT yang masih panas2nya dengan vokal baru di album baru tersebut jadi patokan. Sampai akhirnya meloncat ke era bergabungnya Jordan Rudess (JR) pada tahun 99 di album Scenes from a Memory, mulai terlihat penurunan panas dari penampilan mereka di panggung, terutama yang paling kentara adalah menurunnya kekuatan dan stabilitas suara dari James Labrie (JL). Nah, yang paling kentara kedua tentu saja permainan MP, temponya semakin tidak stabil 🥳

Setelah itu, setahu saya, hanya di konser Score pada tahun 2006 lah DT menunjukkan penampilan di panggung yang sempurna kembali. Semua bermain dengan baik, termasuk MP dan JL. Maka wajar kalau MP mengakui konser tersebut adalah konser terbaiknya bersama DT. Setelah itu ………

Era Mike Mangini

Perlu diketahui, bahwa nyawa DT ada di gitarisnya, John Petrucci (JP). Sehingga saya sangat siap saat MP keluar dan digantikan MM. Warna lagu DT gak akan berubah, saya tidak khawatir akan kehilangan ketertarikan dengan DT di masa depan. Yaaa meskipun ada juga sih yang suka DT karena sosok MP, sehingga tidak pernah tertarik dengan MM dan permainannya. Sah2 saja, karena kenyataannya MP begitu banyak menginspirasi pada drummer di dunia.

Balik lagi ke era MM. Sialnya, ada yang hilang dari DT saat live bersama MM, temponya stabil 🙂‍↔️

MM selalu pakai click track, sedangkan MP tidak 🙃

Yang nyuruh gak pakai emang siapa? 😭

Maksud saya begini. Lagu DT itu menonjolkan keakuratan pukulan senar bass symbal dll dari drum. Apalagi durasi dalam satu lagu bisa mencapai 25 menit. Sehingga apa alasannya memilih tidak menggunakan click track? 😭

Pernah di suatu konser tempo MP lari gak karuan sampai pada bagian khusus JP, tempo dapat dikendalikan kembali. Lagu dengan tempo tak terkendali begitu enaknya dimana? 😭

Pasca Mike Mangini

Setelah kembalinya MP, tentu gak akan ada lagi “kesialan” seperti yang saya ceritakan di atas. Gak mungkin saya berharap MP temponya sestabil MM. Gak mungkin saya berharap MP membawakan lagu MM tanpa “merusaknya”. Saya pun tidak yakin lagu The Alien akan dimainkan oleh MP yang katanya lebih manusiawi itu.

Benar saja, lagu Barstool Warrior era MM yang secakep itu, “dirusak” keindahannya oleh permainan live ala MP. Dan baru saja lihat konsernya di YouTube, lagunya sendiri, yaitu The Shadow Man Incident, rasanya lebih pas kalau berjudul The Drum Man Incident 😭

Masih di awal lagu, sudah nyeletuk aja ini mulut, lha tempone mudun. Sambil lanjut ndengerin, lihat komentar2nya, salah satunya berkomentar lapo kon iku mike? dengan memberikan waktu kejadian di video. Karena penasaran, saya cek lah di waktu tersebut. Ternyata efek ketidakstabilan tempo MP berimbas ke-mana2. MP menggunakan privilege-nya sebagai drummer, dia atur tempo tapi terlalu cepat, JR terlambat merespon, ambyar sudah transisi ke bagian akhir lagu yang seharusnya sakral 😭

Harapan

Mungkin tidak tepat kalau berharap MP menggunakan click track, agar temponya terjaga. Tapi saya berharap MP bisa berperan lebih baik lagi terutama saat live.

Dulu saat awal MM membawakan lagu MP, saya tidak melihat ketidakseriusan dari MM dalam mempelajari dan mendalami lagu MP. Meskipun tidak sedikit pula kesalahan yang MM lakukan. Tapi awal MP membawakan lagu MM, terlihat sekali ketidakseriusannya. Bahkan rasanya semakin parah saat MP yang mungkin tidak sadar sedang “merusak” lagunya sendiri, dimana korbannya adalah JR.

Kalau ingat pesan eksplisit yang pernah disampaikan dalam video Wither sebelum MP memutuskan keluar dari DT, emang sudah putus asa rasanya, capek itu si MP. Tapi sudah 10 tahun lebih berlalu, dan MP telah kembali, jangan sampai momentum ini hanya bertujuan untuk meningkatkan gairah pecinta MP untuk memperkuat posisi DT di kancah internasional.

Karena, MP yang sekarang masih seperti MP yang dulu ☕️