Profesionalitas
Profesional tidak sama dengan pinter gaes
Kita semua mungkin sudah tahu, ternyata pintar saja tidak cukup. Lebih tepatnya pintar tidak ada gunanya, jika kenyataannya tidak tepat guna atau tidak bermanfaat. Ketepatan penggunaan inilah yang sebenarnya mengantarkan kita pada titik profesionalitas yang sebenarnya.
Akselerasi kepintaran
Duh, mau nulis apa ini saya. Gak pinter tapi ngomong kepinteran. Nulis beginian dapat bahan dari mana yak saya ini? 🙈
Nasi gaes… 🙈
Oh iya yak… 🫣
Jika saya yang gak pinter ini menghasilkan output ngomong masalah kepinteran, maka menurut saya ada faktor lain yang berperan. Bisa dari kegelisahan, pengalaman (meskipun sedikit), pengamatan, yang semuanya itu membentuk akselerasi dan menghasilkan peningkatan kualitas kepintaran seseorang.
Maksud saya begini. Jika kepintaran si anu nilainya 4, maka mestinya nilai 4 memiliki spesifikasi khusus yang tidak dimiliki 3, atau mungkin bahkan tidak dimiliki 10. Ini mungkin terkesan aneh yak, apalagi jika konsep nilai yang kita pahami bersifat vertikal. Tapi jika horisontal, kita punya banyak contoh nyata yang jelas mengenai itu.
Kita ambil contoh dari jalan kaki. Hampir semua orang bisa berjalan (atau lari) dengan menggunakan kaki, anggap ini wilayah nilai 4. Wilayah ini jelas tidak dapat dibandingkan dengan bermotor misalnya, anggap ini wilayah nilai 6. Jika harus dibandingkan, maka idealnya dibandingkan dengan wilayah yang sama. Masalah jalan kaki, harus dibandingkan dengan jalan kaki juga. Dari situ akan muncul sesuatu yang spesifik, yang menghasilkan perbandingan ideal.
Ingat ya gaes. Yang sudah jelas berbeda, tidak perlu diperbandingkan untuk mencari tahu perbedaannya.
Nah, sesuatu yang spesifik tersebut, jika digali dan dilatih (diakselerasi), akan menghasilkan nilai tambah yang pasti berharga. Sehingga kalau kepintaran si anu 4, maka akan menjadi 4 nan berkualitas.
Menjadi profesional
Saya tidak tahu tepatnya gimana. Tapi pasti ada kriteria pejalan kaki profesional itu seperti apa. Karena semua hal yang dilakukan manusia, pasti ada nilai keprofesionalitasannya.
Sebut saja satu kegiatan spesifik lain, yang hampir semua dari kita bisa melakukannya, misalnya menyambung kabel. Btw gak perlu yang gimana2 ini gaes, maksud saya ya cuma menyambung 2 kabel, gitu aja.
Nah, dari contoh tersebut, kira2 menurutmu nilai profesionalitasnya dimana gaes?
Hasilnya rapi? 🤔
Betuuuulllll… 🥳
Nah, sekarang tengok kabel listrik atau internet yang sebelum masuk ke rumahmu, kira2 rapi atau ambyar?
Hmmm no comment 🙃
Keren ya gaes… 😶🌫️
Intinya begini. Menyambung 2 kabel bisa dengan berbagai macam cara. Bisa dengan sambungan ekor babi, dengan konektor, dengan tangan alias dipegang (kalau mau), atau dengan cincin kawin (eeaaaa). Semuanya benar (kecuali yang cincin kawin 🙈), semuanya berfungsi, tapi tidak semuanya memungkinkan dan dapat dilakukan dengan rapi.
Untuk menjadi profesional, tidak bisa hanya bermodal kepintaran. Untuk menjadi profesional, banyak aspek yang harus digali dan dilatih. Dalam hal sambungan kabel, bukan hanya tersambung dan berfungsi, tapi juga rapi. Pemilihan sambungannya harus tepat, kapan menggunakan ekor babi, kapan menggunakan bell hanger. Kapan menggunakan tang kombinasi, kapan menggunakan tang cucut, dsb.
Dalam pekerjaanmu, coba gali dan latih aspek lain yang bukan inti pekerjaanmu. Mungkin ini terlihat gak penting, karena mayoritas dari kita belum mau fokus ke situ. Makanya hampir seluruh pekerjaan yang kita hasilkan masih gitu2 aja, gak berkembang menjadi lebih baik, dan usianya tidak bertahan lama.
Meskipun ada juga yang keterlaluan fokus ke aspek non inti, sampai2 yang inti terabaikan. Misalnya spg rokok, yang kebanyakan level kecantikannya melebihi pacar atau istri kalian (eeeaaaaa). Bisa ditengarai, yang mereka latih adalah kemampuan untuk menjual rokok se-banyak2-nya, dengan cara apapun. Product knowledge? Prioritas kesekian itu gaes. Mungkin mentok hanya pengetahuan promosi yang sedang berlangsung. Meskipun tidak semua seperti itu ya gaes, tapi kebanyakan ya gitu itu 😶.
Ujung2nya, yang ideal adalah yang pas gaes. Aspek inti terpenuhi, dibalut dengan aspek non inti sebagai penunjang kualitasnya. Sehingga menjadi nilai profesional yang kita harapkan bersama.
Lha kalau cuma narik dan nyambung kabel ala kadarnya, gak ada estetika2nya, semua orang bisa gaes. ☕️