28 Juni 2024

Manusia dan pintu rusak

Yang rusak pintu, manusianya ikutan

Jika kalian masih merasa manusia, nyok sini saya ajak menggunakan nol koma sekian persen daya pikir kalian!

Tunjek point 😶

Contoh kasus seperti yang akan sedikit saya bahas ini, banyak sekali terjadi di sekitar kita. Hanya saja sering diabaikan. Dianggap biasa saja. Disadari tidak akan menyebabkan kematian dalam waktu dekat. Sehingga tidak penting untuk dihiraukan. Buang2 energi. Mending kerja cari uang, sambil membayangkan segera kaya.

Pintu yang merusak kemanusiaan

Jika dihadapkan pada masalah pintu rusak, manusia bisa membuat skala prioritas tindakan. Yang paling ideal, tentu dengan memperbaikinya segera. Yang paling buruk, bisa dengan membiarkannya. Asal tidak menyebabkan kematian dalam waktu dekat, bukan?

Cara memperlakukan pintu dalam kondisi normal, dibanding dengan pintu dalam kondisi rusak, tentu saja tidak dapat disamakan. Di sini akan terlihat gradasinya, kebiasaan normal pelan2 akan berubah menjadi kebiasaan buruk.

Membiarkan pintu rusak, artinya membiarkan kondisi buruk terjadi. Menormalisasi pintu rusak, artinya pelan2 membenarkan kerusakan sebagai hal normal, sekaligus berpotensi memperparah kondisi yang sudah buruk tersebut. Bayangkan jika normalisasi keadaan buruk berlangsung lama, sampai pada akhirnya pintu tersebut diperbaiki atau bertemu dengan pintu normal. Bisa dipastikan kita akan lupa bagaimana cara memperlakukan pintu normal. Yang lebih parah lagi, kita bisa lupa bahwa memperbaiki pintu rusak sesegera mungkin merupakan kewajiban manusia.

Manusia tanpa kemanusiaan

Jika segala macam kerusakan kita anggap normal, yang jumlahnya begitu mendominasi daripada yang sejatinya normal, maka yang sebenarnya rusak adalah kemanusiaan kita. Saya, kalian, mereka, sah sebagai manusia tapi tidak kemanusiaannya. Kotor dibiarkan. Miring tidak segera diluruskan. Ada yang jatuh, tidak ditolong. Saling berebut surga dan saling melempar neraka.


Jika kalian membaca hingga kalimat ini, maka saya wajib optimis. Kalian masih bersedia berpikir. Hirau terhadap permasalahan. Enggan berebut surga dan berusaha untuk meredam neraka. Kalian punya daya untuk denormalisasi kerusakan ini gaes… 🗝️🚪