27 April 2024

Framework

Harmoni dari Raava dan Vaatu

…adalah alat untuk mempermudah pekerjaan 😋

Dancuk, saya dulu yang buka 😤

Kan udah lewat yak ramadhannya 🤔

Assssssss 🫠

Bukan untuk mempermudah pekerjaan

Kata siapa framework untuk mempermudah pekerjaan? 🙄

Kan kata saya tadi 🫠

Maksud saya, apa iya framework untuk mempermudah? Kalian yang baru masuk ke lingkungan kerja dengan pengetahuan terbatas, dengan pengalaman yang belum seberapa, apakah yakin sebuah framework akan mempermudah pekerjaan kalian? Apalagi jika kalian sudah merasa cukup dengan hasil kerja selama ini.

Bekerja tanpa pola yang jelas, yang penting tujuan tercapai, yang penting hasilnya sama, yang penting menghasilkan uang, bukanlah sesuatu yang mudah diubah gaes. Karena menurutnya, framework harus lebih bebas, harus membawanya lebih cepat mencapai tujuan, harus lebih mudah menghasilkan sesuatu, dan harus lebih banyak menghasilkan uang. Kalau tidak untuk itu semua, lalu buat apa belajar dan menerapkan framework?

Sekali lagi, bergerak dari zona lama ke zona baru bukanlah sesuatu yang mudah. Lebih banyak belajar belum tentu lebih menarik daripada tidak perlu belajar lagi. Memperbaiki kualitas modal belum tentu menggairahkan jika potensi labanya belum jelas. Kita tentu masih ingat, prinsip wirausaha yang diajarkan ke kita selama ini mengusung prinsip “modal kecil laba besar”. Saya rasa prinsip seperti itu yang utama bertanggung jawab atas remuknya mental kita dan anak cucu. Btw yang katanya ada revolusi mental itu outputnya begini ya? 🙃

Bukan kumpulan alat siap pakai

Senada dengan framework sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan. Framework juga sering dipahami sebagai sesuatu yang mampu memfasilitasi segala kebutuhan kita tanpa harus bersusah payah. Mau ini, tinggal pakai. Mau itu, tinggal pakai. Kalau pun butuh lebih, tidak akan sesusah dan sepayah jika tanpa framework.

Padahal, itu artinya lingkup masalah yang sedang dihadapi masih dalam batas fasilitas framework. Jika masalah kalian sudah di luar fasilitas framework, lalu bagaimana?

Yang paling penting lagi, kumpulan alat musik tidak akan membuahkan musik sebelum dimainkan. Memainkan kumpulan alat musik tidak akan harmoni jika tidak dimainkan dengan benar. Framework mengupayakan harmoni. Framework justru menanamkan pemahaman tentang bagaimana cara berorkestrasi tanpa batas dengan terstruktur dan berpola.

Bukan dari pihak lain

Ya, itu sebabnya saya menulis Memperluas skala kode. Karena narasi yang dibangun framework sudah terlalu mempersempit pemahaman kita tentang framework itu sendiri. Padahal yang tidak terbatas ada di dalam diri kita sendiri gaes. Yang memudahkan, keluarnya dari solusi yang kalian hasilkan dari masalah yang sedang dihadapi. Yang akan terus melimpah adalah sesuatu yang kamu hasilkan sesuai dengan masalahnya.

Ada keadaan sulit, kita permudah. Ada keterbatasan, kita dobrak. Kurang apa kita ini? Kita ini wujud framework yang paling nyata gaes. Jangankan di pekerjaan yang sedang kita jalani, kita abai tidak makan sehari saja sudah cukup membuat gangguan di dalam tubuh. Itulah kenapa penting untuk kita mengorganisir sesuatu. Itu sebabnya kita butuh framework yang mewujud ke luar. Di tempat kerja, di sekolah, di keluarga, dimana pun saja.


Kesimpulannya, menurut saya, framework adalah apa pun saja yang membawa kita ke titik yang lebih harmoni. Menuju titik yang lebih harmoni harus melalui upaya penstabilan. Jika upaya penstabilan belum mampu mengantarkan kita ke titik harmoni, percayalah bahwa framework juga butuh pengujian.

Terakhir, di dunia ini tidak ada yang instan gaes. Bahkan yang katanya mie instan, harus kita masak dulu. ☕️